Musik Sebagai Ekspresi Identitas

Musik sudah digunakan sebagai media ekspresi yang mencerminkan identitas suatu budaya sejak zaman dahulu. Suku-suku kuno menggunakan musik untuk mengekspresikan sejarah, keyakinan, dan budaya mereka. Walaupun musik kini telah banyak berubah seiring perkembangan zaman, tetapi penggunaan musik sebagai bagian penting dari ekspresi suatu budaya tetap ada sampai sekarang.

Hubungan musik dengan identitas

Pada masa sekarang, hubungan musik dengan identitas sangat sulit untuk dikenali, karena saat ini musik tidak dapat dipandang lagi sebagai suatu pesan berorientasi seperti dulu. Jika kita melihat pada masa lalu, ada saat ketika seluruh generasi atau budaya tahu lagu yang sama. Contohnya pada masa Perang Dunia II, seluruh penduduk dari suatu negara menyanyikan lagu yang sama yang mengungkapkan identitas nasional mereka, perjuangan mereka, dan kekuatan tempur mereka. Contoh lainnya adalah pada lagu-lagu protes yang banyak terdengar di tahun 1960 dan 1970, rakyat dieksplorasi perasaan mereka tentang perang, pemuda, dan kerusuhan rasial. Dan seiring perkembangan zaman, musik sebagai bentuk ekspresi terus berkembang. Individu yang berbeda dalam kelompok masyarakat yang sama menggunakan berbagai bentuk musik sebagai ekspresi individu mereka sendiri.
Musik berbicara pada individu dengan cara yang sama dengan individu berbicara pada musik. Mungkin sekarang banyak orang tua kebingungan dengan anaka-anak mereka yang menjadi terpesona dengan suara rock n roll, karena sekarang sangat banyak genre yang berbeda pada setiap generasi sehingga untuk menggeneralisasi satu jenis genre sebagai identitas setiap generasi sudah tidak masuk akal lagi. Tidak seperti masa lalu, pemuda masa kini dapat melihat dan mengidentifikasi musik secara visual dengan genre yang mereka pilih. perkembangan teknologi dalam televisi dan internet juga sudah memungkinkan masyarakat internasional untuk berbagi budaya melalui musik.